KABARBATANG - Presiden Joko Widodo memilih untuk tidak memberikan komentar mengenai kritik yang disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan.
Presiden Jokowi menganggap bahwa hal tersebut merupakan urusan internal partai tersebut.
"Saya kira itu adalah internal partai. Jadi, internal PDI Perjuangan. Saya tidak akan mengomentari," ujar Jokowi singkat setelah menghadiri acara Inaugurasi Menuju Ansor Masa Depan di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam pembukaan Rakernas V PDI Perjuangan di Jakarta, Jumat 24 Mei.
Dalam pidatonya, Megawati membahas berbagai isu, mulai dari pemimpin otoriter populis hingga reformasi yang bertujuan mewujudkan negara hukum yang demokratis.
Salah satu poin yang diangkat Megawati adalah revisi Undang-Undang Mahkamah Konstitusi (UU MK) yang menurutnya dilakukan dengan cara yang terkesan tiba-tiba dan tidak prosedural.
Megawati juga mengkritisi revisi Undang-Undang Penyiaran yang dianggap melanggar esensi jurnalisme investigasi.
Selain itu, Megawati juga menyoroti masalah hukum yang digunakan sebagai alat untuk melegitimasi ambisi kekuasaan, yang sering disebut oleh para pakar dengan istilah "autocratic legalism" (legalisme otokratis).
Dengan demikian, Presiden Jokowi tetap bersikap netral dan tidak memberikan tanggapan terhadap kritik yang dilontarkan dalam forum internal partai tempatnya bernaung tersebut.***