Network
KABARBATANG - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menggandeng tokoh agama untuk mencegah stunting dan pernikahan dini. Hal ini dilakukan karena pernikahan dini merupakan salah satu faktor risiko stunting.
Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin mengatakan, tokoh agama memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya stunting dan pernikahan dini.
"Kami mengajak tokoh agama untuk memberikan penjelasan seputar risiko stunting, dalam hal ini untuk mencegah tradisi pernikahan dini," kata Salahudin di Pekalongan, Senin (18/7/2023).
Baca Juga: Pemkab Batang Salurkan Beasiswa untuk Pelajar dan Mahasiswa Berprestasi
Menurut Salahudin, pernikahan dini dapat menyebabkan beberapa masalah, di antaranya:
* Risiko stunting pada anak yang dilahirkan
* Risiko kematian ibu dan anak
* Risiko perceraian
Oleh karena itu, ia berharap tokoh agama dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya pernikahan dini dan pentingnya menunda pernikahan sampai usia yang matang.
Selain itu, Pemkot Pekalongan juga melaksanakan program bimbingan perkawinan bagi calon pengantin.
Baca Juga: Atlet Berprestasi Kabupaten Batang di Porprov XVI Terima Puluhan Juta Rupiah
Program ini bertujuan untuk membekali calon pengantin dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalani kehidupan pernikahan yang harmonis dan sejahtera.
