Kisah 'Nimas Neraka 10 Tahun' akan Diangkat ke Layar Lebar

- 30 Mei 2024, 21:45 WIB
Kisah "Nimas Neraka 10 Tahun" akan segera difilmkan
Kisah "Nimas Neraka 10 Tahun" akan segera difilmkan /Eko Wahyu/

KABARBATANG - Kisah nyata seorang perempuan bernama Nimas, yang dikejar-kejar oleh seorang pria selama 10 tahun, akan segera diangkat menjadi film oleh rumah produksi Soraya Intercine Films.

Nimas mengungkapkan kebahagiaannya atas proyek film ini. "Saya tidak pernah membayangkan bahwa kisah saya akan difilmkan. Tujuan saya memviralkan kejadian ini kemarin adalah untuk memberi sanksi sosial kepada pelaku," katanya dalam keterangan pers pada Kamis. "Sekarang ada rezeki seperti ini, saya sangat bersyukur. Ini adalah rezeki di luar ekspektasi saya."

Kisah ini berawal ketika Nimas membagikan pengalaman buruknya di akun X (sebelumnya Twitter) pribadinya. Dalam ceritanya, ia mengungkapkan bahwa seorang pria telah menguntitnya selama satu dekade, dan kisah ini menjadi viral di media sosial, memancing kemarahan dari warganet.

Baca Juga: Polisi Sebut Besi Crane Jatuh Mengenai Bagian Depan Kereta MRT

Melalui kisah yang dibagikannya, Nimas berharap pelaku akan mendapatkan sanksi sosial dan berhenti menguntitnya. Tak disangka, tulisannya mendapatkan respons positif dari pihak kepolisian yang kemudian menindaklanjuti kasus tersebut.

Kini, kisah Nimas siap diadaptasi ke dalam film oleh Soraya Intercine Films. Ia pun bertemu dengan Produser Sunil Soraya untuk menyetujui tawaran adaptasi kisah hidupnya.

Keyakinan Nimas untuk menjadikan kisahnya sebagai film didorong oleh keinginannya untuk menginspirasi korban lain agar lebih berani berbicara. Baginya, film dapat menjadi media untuk mencegah adanya korban lain, terutama perempuan yang sering kali diam jika mengalami pengalaman serupa.

Baca Juga: Operasional MRT Dihentikan Sementara Akibat Insiden Konstruksi Kejagung

"Aku butuh wadah, butuh ruang untuk speak up tentang masalahku dan keserahanku. Ini menjadi ruang untuk perempuan lain yang merasakan hal sama," kata Nimas.

Dia menambahkan, menjadi perempuan sering kali berarti menghadapi situasi yang sulit dan tidak adil. "Sebagai perempuan, kita sering kali tidak bisa berbuat apa-apa, dilemahkan, dan bingung harus berjuang sendiri. Tapi jangan pernah takut untuk bicara," tegasnya.

Halaman:

Editor: Eko Wahyu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah