Hal tersebut dimaksudkan agar dapat menyerap lapangan kerja baru dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap kawasan Borobudur sehingga dapat selalu menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan kawasan Borobudur.
Lebih jauh Luhut juga menjelaskan pemerintah kini tengah mengembangkan konsep Candi Borobudur sebagai laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional.
Oleh karena itu sinergi antara konservasi dan pariwisata melalui mekanisme single authority agency (badan otoritas tunggal) terus dilakukan.
Dengan begitu, harapannya Borobudur tidak hanya jadi salah satu destinasi wisata super prioritas, tetapi juga destinasi wisata berkualitas.
Baca Juga: 14 Cara Menghemat Energi Minyak Bumi, Salah Satunya Mobil Listrik
Untuk mejadikan Borobudur sebagai destinasi wisata berkualitas, Luhut juga memastikan penerapan prinsip ekonomi biru, hijau dan sirkular sudah mulai diterapkan melalui penggunaan bus listrik sebagai shuttle bus kendaraan pariwisata yang sudah diuji coba sejak tanggal 3 Juni 2022.
Adapun rute perjalanannya meliputi Borobudur-Malioboro-Prambanan.
Luhut yakin dengan penggunaan kendaraan listrik dan EBT (energi baru terbarukan), akan semakin mempertegas komitmen Indonesia dalam penggunaan energi ramah lingkungan.***