Network
KABARBATANG.COM - Siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta berinovasi dengan meluncurkan aplikasi fisika rumus kelas 11 (FIRUS 11).
Saat ditemui di sekolah setempat, ketua tim pengembang aplikasi, Atikah Shaliha Manaf menjelaskan, aplikasi tersebut berawal dari kendala yang dialami siswa saat belajar fisika.
Selain itu, kurikulum mandiri menuntut siswa tidak hanya belajar dengan mengandalkan buku, namun dengan banyaknya penjelasan materi di YouTube cukup membuat mereka bingung.
Baca Juga: Kapolri Cup 2023 Seri II di Gresik, Tim Voli Putri Jatim Menang Telak Lawan Kepri
Sehingga dirinya memiliki ide untuk meringkas materi sekaligus video pembahasan materi dengan aplikasi untuk memudahkan siswa khususnya kelas 11 dalam mempelajari dan menghafal rumus.
“Kurikulum merdeka sekarang tidak hanya belajar lewat buku kan? Padahal di YouTube banyak materinya, agak bingung,” kata Atikah, Jumat 11 Agustus 2023.
Dijelaskan bahwa yang membedakan aplikasi ini dengan aplikasi lainnya adalah tampilannya yang lebih menarik, begitu juga dengan pembahasan soal.
Baca Juga: Piala Kapolri Cup 2023: Ajang Pencarian Bakat Atlet Voli Nasional
“Aplikasi FIRUS 11 ini kami rancang menarik seperti video game sehingga dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari rumus fisika,” tambahnya.
Tahap pembuatan menggunakan Canva untuk membuat desain kemudian mendesain aplikasi menggunakan smart apps creator agar aplikasi FIRUS 11 dapat berjalan di smartphone siswa.
Guru pembimbing karya tulis ilmiah Ayu Perdanasari sangat mengapresiasi aplikasi buatan siswanya yang mampu memanfaatkan teknologi tepat guna.
“Sekolah sangat mengapresiasi penggunaan teknologi tepat guna. Selain itu, banyak kendala sumber belajar, sehingga mereka memiliki ide untuk menggabungkan banyak sumber belajar dalam satu akses,” kata Ayu.
Harapan kedepannya tidak hanya diperuntukan untuk kelas 11 saja, namun bisa digunakan di semua kelas bahkan bisa diakses oleh semua kalangan.
“Ini masih kelas sebelas. Kami berharap kedepannya tidak hanya di tingkat kelas 11 saja, tapi bisa naik kelas. Kedepannya semoga bisa digunakan di masyarakat, tidak hanya di kalangan internal saja,” dia menambahkan.***
