Salah satu akun yang nimbrung interaksi mengunggah gambar tangkapan layarnya soal kabar pahit dari seorang ayah.
“Seorang pria berteriak histeris mengingat anaknya, Geby, (yang) juga turut jadi korban tewas. “Anakku mati, anakku entek, anakku loro entek kabeh,” (Anakku mati, anakku habis, anakku dua habis semua),” ujar cuitan dalam gambar yang diunggah.
Masih di gambar serupa, ayah dari anak perempuan yang tewas terbunuh itu menyalahkan polisi yang menembakkan gas air mata di lokasi.
Kisruh saling menyalahkan ini terpantau belum juga usai. Penyelenggara, polisi, hingga suporter yang turun ke lapang sama-sama mendapatkan kecaman dari masyarakat atas tragedi tersebut.
Baca Juga: Cara Bayar Pajak STNK Online dan Jadwal SAMSAT Keliling Kabupaten Karanganyar Hari Ini Oktober 2022
Hingga kini, jumlah tepatnya korban tragedi berdarah Kanjuruhan Malang masih simpang siur. Hal ini lantaran perbedaan signifikan dari beberapa sumber.
Terakhir, Lembaga Informasi Persaudaraan melaporkan korban yang meninggal dunia sudah mencapai lebih dari 200 orang.
Akan tetapi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang sebanyak 125 orang.
Dugaan sementara, perbedaan ini ada sebab beberapa korban yang meninggal dunia belum teridentifikasi identitasnya. ***