Ketum PBNU Minta Pengurus Baru GP Ansor Belajar dari Jokowi

- 28 Mei 2024, 05:56 WIB
Tangkapan layar - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf Dalam Konferensi Pers Yang Diikuti Secara Daring di Kanal YouTube TV NU di Jakarta
Tangkapan layar - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf Dalam Konferensi Pers Yang Diikuti Secara Daring di Kanal YouTube TV NU di Jakarta /ANTARA

KABARBATANG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, memberikan pesan kepada pengurus baru Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor Masa Khidmah 2024-2029 untuk meneladani Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam sambutannya saat kegiatan Inaugurasi Menuju Ansor Masa Depan di Istora Senayan, Jakarta, Senin, Gus Yahya mengatakan bahwa Jokowi telah membawa Indonesia ke dalam dekade investasi strategis untuk masa depan. Dia menegaskan bahwa Jokowi telah meletakkan dasar-dasar penting untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Baca Juga: Ketum GP Ansor: Presiden Jokowi adalah Pahlawan Indonesia Sentris

"Saya sangat berbesar hati dan menaruh harapan kepada saudara semua. Saya yakin GP Ansor dan Banser akan berjuang bersama," kata Gus Yahya.

Menurutnya, salah satu hal yang perlu dicontoh dari Presiden Jokowi adalah prinsip pembangunan yang berkesinambungan. Gus Yahya menjelaskan bahwa pembangunan Indonesia tidak terlepas dari titik-titik keberhasilan masa lalu yang terus disempurnakan.

"Ini adalah prinsip yang ditegakkan oleh risalah Nabi Muhammad SAW, ketika Beliau mengatakan bahwa misi beliau adalah menyempurnakan, bukan mengganti sama sekali," katanya.

Baca Juga: Jokowi Enggan Komentari Kritik PDIP yang Sindir Pemerintahannya

Gus Yahya juga memuji cara Jokowi dalam melakukan pembangunan, yang menurutnya dipikirkan, dirancang, dan direncanakan secara hati-hati dan sungguh-sungguh, dengan mengikuti nalar yang logis.

"Yang dikerjakan bukan lamunan kosong, tetapi berdasarkan realitas dan logika untuk mendorong terjadinya realitas baru yang lebih baik. Ini adalah prinsip yang kita lihat selama ini ditegakkan oleh Presiden Joko Widodo," ujarnya.

Dia juga mengingatkan bahwa GP Ansor adalah otot dari Nahdlatul Ulama, dan meminta agar GP Ansor harus menjadi peretas jalan menuju Indonesia masa depan.

Halaman:

Editor: Eko Wahyu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah