Hindari Penyakit Campak! Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

14 November 2022, 10:27 WIB
Hindari Penyakit Campak! Penyebab, Gejala,dan Cara Mengobati /Pixabay/ronstik/

TENTANGBATANG.COM - Penyakit campak merupakan penyakit yang mengakibatkan infeksi pada saluran pernapasan. Penyakit ini sangat menular. Penularannya terjadi melalui udara ketika penderitanya bersin atau batuk.

Penyakit campak menimbulkan gejala seperti munculnya ruam kulit dan flu.

Penyakit campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan gejalanya muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terinfeksi virus.

Baca Juga: UPDATE! Harga vivo V25e Terbaru November 2022 , Intip Spesifikasi, Kelebihan dan Kekurangan

Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak dan bisa berakibat fatal, namun tidak sedikit juga orang dewasa yang terinfeksi virus ini jika mereka belum pernah terkena campak dan belum divaksinasi.

Penyakit campak disebabkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus. Penularannya terjadi melalui percikan liur yang dikeluarkan oleh penderita saat bersin dan batuk. Sehingga, siapa pun yang menghirup percikan liur tersebut akan tertular.

Virus ini dapat bertahan selama beberapa jam pada benda-benda yang terkena percikan liur penderitanya. Jika seseorang menyentuh benda tersebut, maka kemungkinan besar ia akan tertular penyakit campak.

Baca Juga: Inilah Jadwal SIM Keliling DKI Jakarta Hari Ini, Senin 14 November 2022

Gejala

Gejala awal penyakit campak yang paling umum adalah batuk berdahak, pilek, demam tinggi, dan mata merah. Pada anak-anak, biasanya timbul bintik-bintik kecil berwarna merah di dalam mulut sebelum ruam kulit muncul.

Tiga hingga lima hari kemudian, ruam akan muncul. Ruam biasanya pertama kali muncul di belakang telinga sekitar kepala, kemudian menyebar ke leher dan akhirnya ke seluruh tubuh.

Berikut adalah daftar gejala campak yang umum terjadi.

  • Mata merah dan sensitif terhadap cahaya
  • Mengalami gejala pilek seperti batuk kering, hidung beringus, dan sakit tenggorokan
  • Lemas dan mudah lelah
  • Demam tinggi
  • Sakit dan nyeri

Baca Juga: Berpotensi Gempa Susulan, Gempa Bumi Magnitudo 3,8 Guncang Aceh Besar

  • Tidak bersemangat dan tidak selera makan
  • Diare dan muntah-muntah
  • Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan.
  • Meskipun jumlah penderita campak tidak terlalu banyak, penyakit ini harus tetap diwaspadai
  • karena dapat mengakibatkan komplikasi seperti infeksi pada paru-paru (pneumonia), radang
  • pada telinga, dan otak mengalami infeksi (ensefalitis).

Berbagai kalangan usia dapat mengalami komplikasi penyakit tersebut, khususnya bayi yang usianya dibawah satu tahun, orang yang menderita penyakit kronis, dan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pengobatan

Karena campak disebabkan oleh virus, tidak ada pengobatan medis yang khusus untuk kondisi ini karena penyakit campak dapat sembuh secara alami. Namun, ada beberapa cara untuk meredakan gejala yang ditimbulkan oleh campak.

Baca Juga: Tasya Kamila Membagikan Tips Agar Pemberian Camilan Pada Anak Memenuhi Gizi Seimbang

  1. Mengonsumsi air yang banyak agar terhindar dari dehidrasi
  2. Istirahat yang cukup dan hindari sinar matahari selama mata masih sensitif terhadap cahaya
  3. Mengonsumsi obat untuk menurunkan demam dan obat untuk meredakan rasa nyeri dan sakit.

Pencegahan

Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terinfeksi virus campak salah satunya dengan melakukan vaksinasi. Vaksin untuk campak termasuk bagian dari vaksin MMR (measles, mumps, rubella). Vaksinasi MMR merupakan vaksin gabungan untuk penyakit campak, gondongan, dan campak Jerman.

Baca Juga: Kode Ajaib Terbaru untuk Dapatkan Hadiah Saham

Vaksin MMR diberikan sebanyak dua kali, yaitu saat anak masih berusia 15 bulan dan dosis selanjutnya diberikan ketika anak sudah berusia lima hingga enam tahun.

Mitos

Banyak masyarakat yang mempercayai beberapa mitos terkait gejala-gejala yang dialami oleh penderita penyakit campak.

Dikutip dari pikiran-rakyat, Mitos yang paling banyak dipercayai di masyarakat adalah pantangan mandi atau terkena angin. Banyak yang mengatakan, penyakit akan sulit sembuh jika terkena air atau angin karena virus akan semakin meluas.

Namun, banyak dokter yang mengatakan bahwa hal tersebut hanyalah mitos. Penderita yang terkena penyakit campak dengan gejala bintik-bintik berwarna merah diperbolehkan untuk mandi dan tidak berpengaruh pada perluasan virus.

Baca Juga: Jadwal Kereta Api Stasiun Cikarang Hari ini dan Harga Tiket Terbaru 2022

Selain itu, banyak juga masyarakat yang menganggap jika bintik merah yang ada di kulit lama-kelamaan bisa menyebar ke mata. Terkait hal tersebut, dr. Meta Hanindita, SpA menjelaskan alasan ilmiah di balik anggapan itu.

Penderita campak umumnya mengalami gejala konjungtivitis yang menyebabkan mata menjadi perih, gatal, serta berair sehingga selaput meradang dan ini berbeda dari bintik-bintik merah yang ada di kulit. (Sophia Pemerena) ***

 
Editor: Yuwanda Farhan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler