Network
KABARBATANG - Keberadaan pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menjadi kendala pengerukan sedimentasi Sungai Kaligawe di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Suwarto mengatakan, pipa gas tersebut membentang di sungai depan Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung hingga tikungan jembatan Tol Kaligawe yang sedang dibangun.
Awalnya, pengerukan sedimentasi di Kaligawe akan dilakukan secara manual. Namun, hal tersebut dinilai tidak optimal sehingga kemudian dikomunikasikan dengan PGN agar bisa dilakukan dengan alat berat.
Baca Juga: Pekalongan Luncurkan Modul Penguatan Pelajar Pancasila Muatan Lokal Kebencanaan
"Kami minta PGN memberi tanda di lokasi yang ada pipanya. Di situ kan ada tiga meter lebih, dikasih tanda," kata Suwarto, Selasa (19/7/2023).
Suwarto mengatakan, pipa gas yang ada di kawasan Kaligawe adalah pipa gas jalur utama. Oleh karena itu, pengerukan sedimentasi tanpa koordinasi PGN sangat membahayakan.
"Makanya komunikasi, dan PGN kooperatif. Makanya waktu ngeruk di (depan) RSI enggak terlalu banyak hambatan. Mereka menaruh personel di sana, di jalur pipa," katanya.
Baca Juga: PDAM Batang Raih Laba Rp14 Miliar, Melampaui Target
Selain di Kaligawe, pipa gas juga terdapat di saluran sepanjang Jalan Muktiharjo Raya. Di kawasan tersebut, pipa gas ditambah dengan persinyalan kereta api sehingga menyulitkan pengerukan.
"Di Muktiharjo, kami enggak berani sama sekali karena ada dua, pipa gas dan sinyal di sana. Kalau sinyal kereta kena (alat berat) kan jadi masalah," kata Suwarto.
