Kisah Pilu Kanjuruhan, Guru yang Dapati 3 Muridnya Tewas Usai Nonton Bola hingga Jeritan Seorang Ayah

3 Oktober 2022, 17:25 WIB
Kisah Pilu Kanjuruhan, Guru yang Dapati 3 Muridnya Tewas Usai Nonton Bola hingga Jeritan Seorang Ayah /Youtube

TENTANGBATANG.COM - Berbagai kisah dibagikan di internet, untuk saling menguatkan satu sama lain, tak terkecuali seorang guru sekaligus wali murid dari tiga korban yang ikut tewas dalam kerusuhan.

Pilu masih menyelimuti Indonesia, buntut peristiwa mengerikan yang terjadi akibat kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya, di BRI Liga 1, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Kejadian yang menewaskan ratusan orang itu berbuntut kedukaan yang masif, terutama bagi keluarga dan orang-orang terdekat korban di Kanjuruhan.

Baca Juga: Sudah Rilis! Daftar Nama Guru Honorer Lolos PPPK 2022 Tahun Ini Lengkap dengan Penempatanya

Cerita itu diungkapkan putri dari sang guru, melalui platform Twitter, pada cuitan tertanggal 2 Oktober 2022.

“Mamaku guru. Salah satu wali muridnya, hari ini menyolatkan dan menguburkan 3 anaknya sekaligus (emot menangis). Tiga-tiganya nonton bola di Kanjuruhan. Tiga-tiganya meninggal,” ujarnya, dilihat Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @fush*****o.

“Imagine burying all your babies in one day. All because they went to watch a soccer match. Rest in peace. (Bayangkan kamu menguburkan anak-anakmu dalam satu hari. Hanya karena mereka pergi menonton pertandingan bola. Beristirahatlah dalam damai),” ujar dia lagi.

Baca Juga: Cara Bayar Pajak STNK Online dan Jadwal SAMSAT Keliling Kabupaten Karanganyar Hari Ini Oktober 2022

Sebagaimana yang diceritakan oleh pikiran rakyat, cerita pilu tak habis sampai di sana. Di kolom komentar cuitan tersebut, ada kisah yang tak kalah menyayat hati.

Salah satu akun yang nimbrung interaksi mengunggah gambar tangkapan layarnya soal kabar pahit dari seorang ayah.

“Seorang pria berteriak histeris mengingat anaknya, Geby, (yang) juga turut jadi korban tewas. “Anakku mati, anakku entek, anakku loro entek kabeh,” (Anakku mati, anakku habis, anakku dua habis semua),” ujar cuitan dalam gambar yang diunggah.

Masih di gambar serupa, ayah dari anak perempuan yang tewas terbunuh itu menyalahkan polisi yang menembakkan gas air mata di lokasi.

Kisruh saling menyalahkan ini terpantau belum juga usai. Penyelenggara, polisi, hingga suporter yang turun ke lapang sama-sama mendapatkan kecaman dari masyarakat atas tragedi tersebut.

Baca Juga: Cara Bayar Pajak STNK Online dan Jadwal SAMSAT Keliling Kabupaten Karanganyar Hari Ini Oktober 2022

Hingga kini, jumlah tepatnya korban tragedi berdarah Kanjuruhan Malang masih simpang siur. Hal ini lantaran perbedaan signifikan dari beberapa sumber.

Terakhir, Lembaga Informasi Persaudaraan melaporkan korban yang meninggal dunia sudah mencapai lebih dari 200 orang.

Akan tetapi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang sebanyak 125 orang.

Dugaan sementara, perbedaan ini ada sebab beberapa korban yang meninggal dunia belum teridentifikasi identitasnya. ***

Editor: Yuwanda Farhan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler