KABARBATANG - Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, yang dikenal dengan nama Grand Batang City, mencatatkan pendapatan yang signifikan dari sewa lahan pada fase kedua tahun 2023. Pendapatan tersebut mencapai Rp966 miliar, menjadi pencapaian terbaik dalam tahun tersebut.
General Manager Business and Marketing Grand Batang City, Angga Brahmana, menyatakan bahwa pendapatan dari sewa tanah ini berhasil melampaui target penjualan yang telah ditetapkan, menciptakan dampak positif yang signifikan dalam sektor properti industri.
Hal ini mencerminkan dedikasi Grand Batang City dalam menyediakan ruang industri yang cerdas dan berkelanjutan, sekaligus menandai komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan bisnis di wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga: Pemkot Pekalongan Evaluasi Penerapan Pembelian Elpiji Gunakan KTP
Pada tahun 2023, empat penyewa (tenant) masuk ke Grand Batang City pada fase kedua, antara lain PT Interskala Medika Solusindo, PT Wanxinda Batang Industry land Investment, PT Wanxinda Green Travel Industry Development, dan PT Xiang Jiang Group Indonesia.
Angga Brahmana menambahkan bahwa pengembangan fase kedua dengan luas area 400 hektare menjadi bukti nyata dari komitmen Grand Batang City dalam memperluas dan meningkatkan kapasitasnya.
Proyek ini mendapatkan respons positif dari investor, tercermin dari jumlah penjualan tanah yang mencapai angka yang signifikan.
Baca Juga: Pemkot Pekalongan Bangun Pojok Baca untuk Tingkatkan Minat Baca Anak Usia Dini
Dengan demikian, Grand Batang City memperkuat posisinya sebagai destinasi investasi unggulan dengan prospek pertumbuhan yang menjanjikan di sektor industri.
Tingginya take-up rate di atas 100 hektare per tahun menunjukkan bahwa Grand Batang City mampu memberikan return on investment yang menarik.