Selain itu, tim peneliti menemukan penggunaan parasetamol dalam jangka panjang dengan dosis sedang hingga tinggi dapat mendorong terjadinya masalah jantung. Ini bisa terjadi akibat penumpukan toksin atau stres oksidatif yang muncul saat tubuh mencerna parasetamol.
Sejatinya tubuh bisa melakukan pembersihan sebelum toksin-toksin seperti ini menimbulkan masalah. Namun, proses pembersihan menjadi lebih sulit dilakukan ketika seseorang meminum parasetamol dengan dosis sedang hingga tinggi secara konsisten dalam jangka panjang.
Dokter Rivera menyebut studi lebih lanjut pada manusia terkait pengaruh parasetamol terhadap jantung perlu dilakukan. Namun, dari temuan ini dia merekomendasikan untuk menggunakan parasetamol dalam dosis efektif serendah mungkin dan dalam durasi pendek.***