Waspada! Ketahui Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet, Gejala dan Penularannya Hampir Mirip

24 Agustus 2022, 16:40 WIB
Berikut perbedaan antara cacar air dan cacar monyet dari gejala hingga penularannya. /Muhammad Faiz/

TENTANGBATANG.COM - Kemenkes beberapa hari yang lalu sudah mengkonfirmasi pertama kali ada warga yang positif terkena cacar monyet di Indonesia.

Meskipun penyakit monkeypox ini sebenarnya bukan penyakit baru di dunia karena di Afrika sudah ada sejak 1970, tetapi di dunia secara keseluruhan termasuk Indonesia khususnya baru ditemukan.

Masyarakat Indonesia lebih familiar dengan yang namanya cacar air yang beberapa tahun silam pernah menjangkiti masyarakat ketimbang cacar monyet.

Baca Juga: Cacar Monyet Datang Covid-19 Jangan Dilupakan, Menkes Prediksi Awal 2023 Akan Ada Lonjakan Kasus Varian Baru

Tentu, masyarakat bertanya-tanya apakah cacar monyet ini sama dengan cacar air atau berbeda?

Kemenkes sendiri belum menyatakan secara resmi apakah cacar monyet ini berbeda dengan cacar air. Namun, kalau dilihat dari gejala dan tanda-tanda yang diderita pasien cacar monyet memiliki kemiripan dengan cacar air.

Cara penularan antara cacar monyet dan cacar air juga hampir sama melalui kontak erat dengan penderita

Guna membedakan kedua penyakit cacar ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, namun ada beberapa perbedaan dari segi penyebab sampai resiko yang muncul dari kedua penyakit cacar ini.

Supaya masyarakat lebih tenang, waspada dan melakukan tindakan pencegahan dini, berikut beberapa perbedaan antara cacar air dan cacar monyet:

Baca Juga: Sama Seperti Covid-19, Cacar Monyet Bisa Dicegah dengan Cara Ini Kata Pakar Kesehatan Amerika

Cacar Air

1. Penyebab: Infeksi akut virus varicella-zoster.

2. Klinis penyakit:

- Masa inkubasi 10-21 hari atau 14-16 hari. Muncul bercak-bercak merah dan gelembung 3-4 hari, lalu mengering dan membentuk kudis.

- Pulih 2-4 minggu.

3. Penularan:

- Kontak langsung/tidak langsung dengan nanah dari gelembung dan selaput lendir orang terinfeksi.

- Percikan ludah atau udara.

4. Gejala:

- Demam

- Mual, muntah, lemas, lelah

- Tidak nafsu makan

- Sakit kepala, nyeri otot

Baca Juga: Cacar Monyet Sudah Masuk ke Indonesia, Kemenkes Himbau Warga Tenang dan Waspada, Kenali Gejalanya

5. Pencegahan:

- Hindari kontak langsung dengan orang terinfeksi.

- Gunakan masker saat berinteraksi dengan penderita.

- Cuci tangan setelah kontak dengan penderita.

6. Pengobatan: Vaksin cacar air

7. Tingkat kematian: 1-10%


Cacar Monyet

1. Penyebab: Infeksi virus monkeypox, termasuk dalam genus Orthopoxvirus, famili Poxviridae.

2. Klinis penyakit:

- Masa inkubasi 6-16 hari atau 5-21 hari. Dalam 1-3 hari, setelah muncul demam akan mengalami ruam di wajah dan bagian tubuh lainnya.

- Masa penyembuhan 14-21 hari.

Baca Juga: Berikut Tiga Langkah Kementerian Perhubungan Stabilkan Harga Tiket Pesawat yang Melonjak

3. Penularan:

- Kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, lesi kulit/ lesi mulut hewan terinfeksi.

- Kontak jarak dekat antarmanusia melalui droplet.

- Penggunaan produk dari hewan terinfeksi.

4. Gejala:

- Sakit kepala

- Pembesaran kelenjar getah bening

- Nyeri otot

- Demam akut di atas 38,5 derajat


5. Pencegahan:

- Hindari kontak dengan hewan berpotensi membawa virus.

- Cuci tangan setelah kontak dengan hewan/manusia terinfeksi.

- Gunakan alat pelindung diri saat merawat pasien.

- Masak daging sampai matang.

Baca Juga: Deretan Foto Riesca Rose, Aktris yang Dituding selingkuh dengan Sule

6. Pengobatan: Vaksin antivirus

7. Tingkat kematian: Jarang

Demikian sedikiti informasi mengenai beberapa perbedaan antara cacar air dan cacar monyet yang sebaiknya diketahui masyarakat.***

Editor: Muhammad Faiz

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler