TENTANGBATANG.COM – Wacana Pemerintah untuk melakukan konversi kompor gas ke kompor listrik induksi untuk rumah tangga menimbulkan polemik di masyarakat.
Kebijakan yang diambil pemerintah ini bertujuan untuk mengurangi subsidi gas elpiji 3 kg yang disinyalir tidak tepat sasaran.
Menurut pemerintah subsidi gas 3 kilogram selama ini ternyata lebih banyak dinikmati oleh masyarakat kalangan menengah ke atas.
Baca Juga: Cara Cek Status Penerima BSU 600 Ribu Tahap 2 Lewat HP, Segera Cair Pekan Ini
Hal ini merupakan langkah awal dari rencana Pemerintah untuk menghentikan impor LPG pada tahun 2030 nanti
Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, saat ini PLN telah menyiapkan program konversi tahun depan dengan menyasar 5 juta keluarga penerima manfaat.
Ia menuturkan bahwa program konversi ini nantinya bisa menghemat anggaran negara.
Dalam pelaksanaan program konversi ini.
Pemerintah akan mengurangi peredaran tabung gas elpiji 3 kg secara bertahap khususnya di daerah yang sudah mendapat jatah penyediaan paket kompor listrik induksi secara gratis.
Meski pemerintah menjamin bahwa program konversi kompor gas ke kompor listrik ini gratis, namun masih banyak masyarakat yang mempertanyakan program ini.
Sebagian warga menganggap program konversi ini akan menemui beberapa kendala.
Sebenarnya wacana tentang konversi kompor gas ke kompor listrik ini sudah pernah dilontarkan pada tahun 2020 lalu.
Saat itu Fabby Tumiwa selaku Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform menuturkan bahwa kompor listrik induksi membutuhkan daya listrik yang besar.
Daya yang besar
Umumnya kompor induksi tersebut memiliki daya listrik mulai dari 800 watt—1.400 watt per unit atau rata-rata di kisaran 1.000 watt—1.200 watt per unit seperti halnya peralatan rumah tangga lainnya seperti oven atau microwave yang membutuhkan daya listrik yg besar.
Artinya hanya rumah tangga yang tersambung listrik minimal 2.200 VA atau bahkan 3.300 VA ke atas yang berpotensi mengganti kompor LPG ke kompor induksi.
Harga kompor listrik mahal
Selain faktor kebutuhan daya listrik yang besar, harga jual yang relatif mahal juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat masyarakat terhadap kompor induksi.
Menurut Fabby, kompor induksi berkualitas baik dibanderol di kisaran Rp 700.000 hingga Rp 2 juta per unit.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Jangan Lewatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Jateng 2022 dan Bea Balik Nama Gratis
Dengan kisaran harga tersebut, tentu hanya masyarakat kalangan tertentu yang bisa membeli kompor induksi ini.
Khususnya masyarakat kelas menengah ke atas yang menjadi pelanggan PLN rumah tangga berdaya minimal 2.200 VA
Patut ditunggu, apakah dengan kendala-kendala yang ada tersebut saat ini, pemerintah bisa mencari solusi terbaik agar nantinya konversi kompor gas ke kompor listrik ini tidak menimbulkan masalah baru yang ujung-ujungnya justru malah memberatkan masyarakat.***