Kepolisian Resor Kota Besar Semarang Terjunkan Ratusan Personel Atasi Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM

- 6 September 2022, 21:37 WIB
ilustrasi unjuk rasa
ilustrasi unjuk rasa /Pixabay/OpenClipart-Vectors/

TENTANGBATANG.COM - Unjuk rasa tolak kenaikan bbm terjadi di Semarang pada Selasa, 6 September 2022. 

Unjuk rasa tolak kenaikan bbm terjadi di pintu gerbang kantor Gubernur Jawa Tengah. 

Kepolisian Resor Kota Besar Semarang menerjunkan 670 personel polisi untuk mengamankan jalannya unjuk rasa tolak kenaikan bbm ini.

Baca Juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Turut Meramaikan Dieng Culture Festival Bersama Denny Caknan

Sebanyak 670 personel polisi tersebut disebar di berbagai titik. "Empat ratus tujuh puluh personel berjaga di lokasi unjuk rasa, sedangkan yang lain mobile," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, dikutip dari Antara News, Selasa, 6 September 2022.

 

Unjuk rasa tolak kenaikan bbm ini dilakukan oleh ratusan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

Polisi dari berbagai kesatuan yang mengawal unjuk rasa mengedepankan upaya persuasif, meski mahasiswa pendemo terlihat melakukan provokasi.

Baca Juga: Jalani Sidang Etik Lebih dari Dua Belas Jam, Ferdy Sambo Dipecat dari Polri

Beberapa kali mahasiswa pendemo terdengar melontarkan kalimat hinaan, hingga melemparkan botol air mineral ke arah polisi yang bertugas.

Kabag Ops dan Kasat Intel Polrestabes Semarang terlihat berbicara dengan koordinator unjuk rasa sebagai antisipasi terjadinya bentrokan.

Para pengunjuk rasa tak diizinkan memasuki kompleks kantor Gubernur Jateng. Hal ini membuat para pengunjuk rasa yang terhalang kawat berduri melakukan aksi bakar ban dan spanduk.

Baca Juga: Berikut Tiga Langkah Kementerian Perhubungan Stabilkan Harga Tiket Pesawat yang Melonjak

Para pendemo yang terdiri dari mahasiswa dan buruh menolak kenaikan harga BBM, sebab dinilai menambah beban rakyat.

Sebagaimana diketahui, pertalite yang merupakan bbm bersubsidi mengalami kenaikan harga menjadi Rp. 10.000 per liter, dari harga sebelumnya Rp. 7.650 per liter.

Selain pertalite, bbm bersubsidi lain yang juga mengalami kenaikan adalah solar, yang semula harganya Rp. 5.150 per liter, naik menjadi Rp. 6.800 per liter.

Baca Juga: Hindari Gratifikasi, Ganjar Pranowo Langsung Tukar Uang Rupiah Baru 2022 yang Diberikan Padanya

Sementara itu pertamax harganya menjadi Rp. 14.500 per liter, dari yang sebelumnya Rp. 12.500 per liter.

 

Editor: Agus Susilo Nugroho

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x