Cacar Monyet Datang Covid-19 Jangan Dilupakan, Menkes Prediksi Awal 2023 Akan Ada Lonjakan Kasus Varian Baru

- 23 Agustus 2022, 17:50 WIB
Menkes memprediksi akan ada lonjakan kasus Covid-19 pada awal 2023 akibat adanya mutasi virus dan varian baru
Menkes memprediksi akan ada lonjakan kasus Covid-19 pada awal 2023 akibat adanya mutasi virus dan varian baru /Muhammad Faiz/

TENTANGBATANG.COM - Meski saat ini kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan namun lonjakannya masih sedikit sekali. Namun, masyarakat dihimbau agar tidak lengah karena mutasi virus terjadi.

Perkembangan virus yang terus melakukan mutasi patut mendapat perhatian, karena tidak mungkin mutasi virus akan jauh lebih berbahaya dari sebelumnya.

Masyarakat dieperingatkan untuk tetap melakukan protokol kesehatan secara disiplin untuk mencegah varian baru dari hasil mutasi virus masuk dan menyebar di Indonesia

Baca Juga: Cacar Monyet Sudah Masuk ke Indonesia, Kemenkes Himbau Warga Tenang dan Waspada, Kenali Gejalanya

Beberapa waktu yang lalu mutasi virus menyerang sejumlah negara terutama di Amerika dan wilayah Eropa yang sebelumnya telah melonggarkan aturan protokol kesehatan

Dilansir Tentangbatang dari laman Antara pada Selasa (23/8/2022), Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan RI meminta seluruh warga Indonesia untuk bersiap-siap dan mewaspadai terjadinya mutasi virus yang diprediksi bakal terjadi pada sekitar tiga bulan awal tahun 2023.

“Pasti akan ada varian baru, pasti akan timbul varian baru. Karena adanya kasus konfirmasi setinggi ini, membuat Indonesia harus siap-siap,” kata Menkes Budi dalam Konferensi Pers Evaluasi PPKM yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Menkes Budi menambahkan alasan masyarakat Indonesia harus kembali meningkatkan kewaspadaan adalah situasi secara global utamanya sejumlah negara di Eropa, Amerika dan Jepang sedang menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang cukup signifikan.

Baca Juga: Cacar Monyet Sudah Masuk ke Indonesia, Kemenkes Himbau Warga Tenang dan Waspada, Kenali Gejalanya

Tercatat, kasus konfirmasi positif harian di Eropa atau Amerika sudah mencapai 100 ribu kasus per harinya. Sedangkan di Jepang telah tembus sebanyak 200 ribu kasus per hari. Alasan lain dari peningkatan kewaspadaan adalah terjadinya mutasi virus dan lahirnya sub varian baru.

Menkes Budi menjelaskan bahwa terjadinya kenaikan kasus positif merupakan akibat dari hadirnya sub varian baru seperti BA.4 dan BA.5 di tengah-tengah masyarakat.

Ia pun menambahkan meski Indonesia belum menghadapi gelombang baru COVID-19 karena proteksi dari antibodi masyarakat yang sudah meningkat menjadi 98,5 persen atau 2.000 unit per mili liter, tidak menutup kemungkinan bahwa kasus positif akan meledak sewaktu-waktu karena mutasi virus yang akan terus terjadi.

Budi mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dari sedikit negara yang berhasil melampaui gelombang sub varian BA.4 dan BA.5.
Dengan demikian, Budi meminta agar semua bekerja sama agar Indonesia tak lagi menghadapi gelombang-gelombang COVID-19 selanjutnya.

Salah satu caranya, yakni menjaga agar imunitas masyarakat tetap setinggi sekarang yang diimbangi dengan laju vaksinasi COVID-19 tetap gencar seperti saat ini. sehingga kejadian infeksi dapat ditekan, ujarnya.

Baca Juga: Polri Punya Bukti Kuat, Putri Candrawati Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J

Bila Indonesia berhasil menjaga kondisi baik seperti sekarang ini maka di masa depan, dia menyatakan Indonesia kemungkinan dapat menjadi salah satu negara terbaik yang mampu menangani pandemi 12 bulan berturut-turut.

“Jadi sekarang ujiannya enam bulan lagi. Sekitar bulan Januari, Februari, Maret 2023,” kata Budi.***

Editor: Muhammad Faiz

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x