Eksklusif! 127 Orang Tewas Akibat Kerusuhan Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan

- 2 Oktober 2022, 07:37 WIB
Penampakan mobil polisi akibat kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya di stadion Kanjuruhan Malang
Penampakan mobil polisi akibat kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya di stadion Kanjuruhan Malang /

TENTANGBATANG.COM - Hingga artikel ini tayang sudah ada 127 orang tewas dalam kerusuhan sepakbola antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Satdion Kanjuruhan, Malang yang digelar Sabtu malam (1/10/2022)

Peristiwa tragedi Kanjuruhan terjadi sesaat setelah laga Arema FC yang harus menderita kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan. Suporter Arema yang biasa disebut Aremania, tidak terima dengan hasil tersebut lalu menyerbu masuk lapangan dan berbuat onar.

Aremania tidak hanya berbuat onar di dalam stadion dengan merusak mobil polisi dan membakar benda-benda yang ada di dalam stadion, mereka juga menyerang pihak keamanan, sehingga memaksa pihak aparat keamanan memukul mundur suporter termasuk dengan menyemprotkan gas air mata.

Baca Juga: Tol Kahyangan, Tempat Hits di Batang Jawa Tengah yang lagi Viral Baru-baru Ini

Dilansir TentangBatang dari laman Antara, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico.

Nico menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Menurutnya, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.

Baca Juga: Harga Pertamax Turun, Berikut Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina di Seluruh SPBU di Indonesia

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya.

Menurut keterangan dari Kapolda Jatim, pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut sejatinya berjalan dengan lancar. Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah Aremania yang merasa kecewa dengan kekalahan pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir atas Persebaya di kandang turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Baca Juga: Masa Kelam Rizky Billar Terungkap Lewat Jejak Digital, Netizen: Jangan Liat Tampang Ganteng Doang!

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya.

Baca Juga: Download Game PPSSPP God of War Ukuran Kecil ISO-CSO Full Version dan Cara Instalnya (Seri Chains of Olympus)

Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyampaikan duka cita mendalam atas insiden di Stadion Kanjuruhan. Dia juga sangat menyesalkan adanya kejadian tersebut.
PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan.

"Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," kata Iriawan seperti dikutip dari situs PSSI.

Baca Juga: Cek Harga BBM Pertamina Per 1 Oktober 2022, Ada Dua Produk yang Mengalami Penurunan

Iriawan juga sudah menegaskan kompetisi Liga 1 untuk sementara dihentikan. Arema FC juga tak boleh lagi menjadi tuan rumah.***

Editor: Muhammad Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah