Asal Nama Stadion Kanjuruhan Ternyata Berasal dari Zaman Kerajaan di Malang

- 3 Oktober 2022, 10:00 WIB
Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur
Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur /kanjuruhan.weebly.com/

TENTANGBATANG.COM - Stadion Kanjuruhan yang berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur kini tengah menjadi perbincangan masyarakat Indonesia, bahkan dunia.

Namun sayangnya perbincangan mengenai Stadion Kanjuruhan diliputi kesedihan yang mendalam.

Sabtu malam, 1 Oktober 2022 kemarin, Stadion Kanjuruhan menjadi saksi bisu tewasnya ratusan orang setelah laga Persebaya melawan Arema FC digelar.

Baca Juga: Tol Kahyangan, Tempat Hits di Batang Jawa Tengah yang lagi Viral Baru-baru Ini

Insiden ini mendapat perhatian serius dari Federasi Sepak bola Internasional (FIFA). Ancaman sanksi dari FIFA terhadap sepak bola Indonesia kian menggema.

Namun siapa sangka, nama Kanjuruhan yang kini dikenal sebagai stadion di Kabupaten Malang, Jawa Timur ini, dulunya merupakan nama sebuah kerajaan.

Kanjuruhan merupakan kerajaan yang telah berdiri sebelum Kerajaan Singosari dan Majapahit ada di Nusantara.

Baca Juga: Cek Harga BBM Pertamina Per 1 Oktober 2022, Ada Dua Produk yang Mengalami Penurunan

Bahkan Kanjuruhan menjadi awal mula terbentuknya Malang di Jawa Timur. Dalam sejarah, Kerajaan Kanjuruhan merupakan kerajaan tertua di Jawa Timur.

Pada masa kejayaannya, Kerajaan Kanjuruhan merupakan sebuah kerajaan yang bercorak hindu beraliran syiwa.

Kerajaan Kanjuruhan berada di antara Sungai Brantas dan Sungai Metro. Daerah tersebut saat ini bernama Dinoyo, Merjosari, Tlogomas, dan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Menjawab Tantangan Zaman dan Perkembangan Usaha, Forkasiba Kenalkan Dunia Wirausaha ke Pelajar

Sekitar abad ke-7, Malang merupakan sebuah daerah terintegrasi yang cukup maju di zamannya.

Ditemukannya Prasasti Dinoyo, yang merupakan prasasti tertua di Jawa Timur, memberi arti penting mengenai sejarah Malang.

Di zaman tersebut, tradisi penulisan prasasti sudah dikenal punggawa Kanjuruhan. Kala itu dipimpin oleh "putra" Dewa Simba dengan nama Gajayana.

Baca Juga: Rumah Produksi Visinema Pictures Tempuh Jalur Hukum atas Pembajakan Film Mencuri Raden Saleh

Penemuan prasasti pada abad 7 ini digunakan sebagai hari peringatan Kabupaten Malang, yang saat ini sudah berusia 1.249 tahun.

Kerajaan Kanjuruhan berkembang pesat di era pemerintahan Raja Gajayana. Tak hanya pemerintahan, bidang ekonomi, sosial, seni hingga budaya juga berkembang.

Nama Kanjuruhan berasal dari kata Juruh, yang berarti getah enau. Penamaan ini mempunyai arti simbolik. Sebab Kerajaan Kanjuruhan masih ada kaitannya dengan Kerajaan Bogor Pradah (pohon enau bersalut emas) milik sang ayahanda.

Baca Juga: Pengamat Ekonomi : Kenaikan Harga BBM Dapat Memicu Inflasi Hingga Delapan Persen

Nama Raja Gajayana dengan Kerajaan Kanjuruhannya banyak dipakai sebagai simbol kemegahan bangunan di Kabupaten Malang dan Kota Malang.

Seperti nama Stadion Gajayana yang berada di Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

Stadion Gajayana merupakan stadion paling tua di Indonesia. Stadion ini dibangun pada tahun 1924, dan dibuka pada 1926.

Baca Juga: Inspirasi Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah agar Tetap Produkfit Menghasilkan Keuntungan

Stadion Gajayana mengalami renovasi sebanyak dua kali, yakni pada tahun 1990 dan 2008. Daya tampung Stadion Gajayana yang baru adalah 30.000 penonton.

Selanjutnya Stadioan Kanjuruhan, merupakan stadion yang berada di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Stadion yang dibangun pada tahun 1997 ini berkapasitas 42.449 tempat duduk. Stadion Kanjuruhan merupakan kandang Arema FC yang berlaga di Liga 1 dan Persekam Metro FC yang berlaga di Liga 3.

Disclaimer : Artikel ini sebelumnya pernah tayang di SuaraMerdeka.com dengan judul "Asal Muasal Nama Stadion Kanjuruhan, Diambil dari Kerajaan di Malang" (Cun Cahya/SuaraMerdeka.com).***

Editor: Agus Susilo Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x