Network
TENTANGBATANG.COM - Setelah wabah virus corona dan penyakit PMK beberapa waktu lalu sempat merisaukan kita, sekarang satu lagi penyakit baru yang katanya mulai masuk ke Indonesia, yaitu cacar monyet.
Penyakit cacar monyet atau monkeypox ini pertama kali ditemukan di Inggris pada medio pertengahan Mei 2022 pada seorang pasien yang terindikasi sebagai pasangan penyuka sesama jenis. Menurut dokter ahli, penyakit cacar monyet ini memang sangat rentan menular pada mereka yang memiliki riyawat penyuka sesama jenis.
Namun, baru-baru ini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan berita bahwa di Jawa Tengah telah ditemukan pasien suspek cacar monyet meski berita ini masih simpang siur kebenarannya. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan Gubernur jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta perketat pintu-pintu masuk ke Indonesia.
Baca Juga: Asam Lambung dan Maag Cepat Sembuh Hanya dengan Herbal Alami Ini kata dr. Zaidul Akbar
Sementara itu dilansir Tentangbatang.com dari laman kemkes.go.id, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan hingga saat ini belum ada laporan kasus monkeypox di Indonesia.
Adapun dalam laporannya, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa seorang pasien berstatus suspek cacar monyet Jawa Tengah belum dapat dipastikan apakah terjangkit virus cacar monyet hingga saat ini.
Meski begitu, seperti dalam rilis laporannya menurut Kementerian Kesehatan belum ada warga negara Indonesia yang dinyatakan positif menderita cacar monyet, tapi masyarakat dihimbau untuk tenang dan tetap menerapkan disiplin hidup sehat.
Seperti dikutip dari laman upk.kemkes.go.id, Dalam keterangan yang diberikan pada konferensi pers secara virtual di Jakarta, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kasus cacar monyet di Indonesia. namun demikian, pemerintah tetap berkomitmen untuk tetap melakukan tindakan preventif terhadap penyakit tersebut.
Lebih lanjut, Mohammad Syahril mengatakan pasien tersebut diketahui seorang laki-laki berusia 55 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri.
