Kepolisian Resor Kota Besar Semarang Terjunkan Ratusan Personel Atasi Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM

- 6 September 2022, 21:37 WIB
ilustrasi unjuk rasa
ilustrasi unjuk rasa /Pixabay/OpenClipart-Vectors/

Beberapa kali mahasiswa pendemo terdengar melontarkan kalimat hinaan, hingga melemparkan botol air mineral ke arah polisi yang bertugas.

Kabag Ops dan Kasat Intel Polrestabes Semarang terlihat berbicara dengan koordinator unjuk rasa sebagai antisipasi terjadinya bentrokan.

Para pengunjuk rasa tak diizinkan memasuki kompleks kantor Gubernur Jateng. Hal ini membuat para pengunjuk rasa yang terhalang kawat berduri melakukan aksi bakar ban dan spanduk.

Baca Juga: Berikut Tiga Langkah Kementerian Perhubungan Stabilkan Harga Tiket Pesawat yang Melonjak

Para pendemo yang terdiri dari mahasiswa dan buruh menolak kenaikan harga BBM, sebab dinilai menambah beban rakyat.

Sebagaimana diketahui, pertalite yang merupakan bbm bersubsidi mengalami kenaikan harga menjadi Rp. 10.000 per liter, dari harga sebelumnya Rp. 7.650 per liter.

Selain pertalite, bbm bersubsidi lain yang juga mengalami kenaikan adalah solar, yang semula harganya Rp. 5.150 per liter, naik menjadi Rp. 6.800 per liter.

Baca Juga: Hindari Gratifikasi, Ganjar Pranowo Langsung Tukar Uang Rupiah Baru 2022 yang Diberikan Padanya

Sementara itu pertamax harganya menjadi Rp. 14.500 per liter, dari yang sebelumnya Rp. 12.500 per liter.

 

Halaman:

Editor: Agus Susilo Nugroho

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x