Network
F atau Wajah. Mintalah orang itu untuk tersenyum. Punya satu sisi wajah? Wajah atau mata tampak sipit atau asimetris? Jika demikian, orang tersebut bisa terkena stroke.
A atau Arms (tangan). Minta orang tersebut untuk mengangkat kedua tangannya. Apakah dia kesulitan mengangkat satu atau kedua tangan? Bisakah satu atau kedua tangan ditekuk?
S atau Ucapan (speech). Minta orang tersebut untuk mengatakan atau mengulangi sebuah kalimat. Apakah pidatonya terdengar tidak jelas atau kacau? Apakah dia mengalami kesulitan atau tidak dapat berbicara? Apakah sulit baginya untuk memahami apa yang Anda katakan?
T atau Time (waktu). Jika dia menunjukkan semua gejala yang disebutkan di atas, dia mungkin mengalami stroke. Ingatlah bahwa stroke adalah keadaan darurat.
Anda harus segera membawa orang tersebut ke rumah sakit. Juga, pastikan untuk mencatat ketika orang tersebut mengalami gejala-gejala ini.
Selain gejala-gejala diatas, gejala stroke terkadang juga diidentifikasi dari hal-hal berikut:
- Kelumpuhan mendadak pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh
- Sering pingsan
- Sering kehilangan kesadaran
- Kesulitan melihat satu atau kedua mata
- Kesulitan berjalan mundur
- Kesulitan koordinasi atau keseimbangan
- Selain itu, stroke dapat menyebabkan depresi atau kehilangan kontrol emosi.
- Komplikasi
Stroke dapat menyebabkan berbagai komplikasi, yang sebagian besar bisa berakibat fatal.
Pencegahan Stroke
Cara utama untuk mencegah stroke adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Juga, kenali dan hindari faktor risiko yang ada dan ikuti saran dokter Anda. Berbagai tindakan pencegahan stroke, antara lain:
